Black Friday 2025: Kekhawatiran Teknologi, Kekacauan Ritel, dan AI

7

Black Friday 2025 terbentuk sebagai perpaduan antara penjualan yang agresif, kesalahan yang mengejutkan, dan peningkatan pengawasan terhadap praktik raksasa teknologi. Mulai dari diskon besar-besaran yang tidak disengaja hingga kontroversi AI internal, kesibukan menjelang liburan tahun ini mengungkap sifat ritel modern yang bergejolak dan semakin cepatnya pengaruh kecerdasan buatan.

Kecelakaan Ritel dan Diskon Besar

Salah satu insiden yang paling menonjol melibatkan MediaWorld, jaringan elektronik Eropa, yang sempat menjual iPad hanya dengan €15 kepada pemegang kartu loyalitas. Kesalahan tersebut, yang berlangsung 11 hari sebelum perusahaan mulai menghubungi pelanggan untuk meminta pengembalian, menyoroti potensi gangguan dalam acara promosi berskala besar. Kesalahan seperti itu menimbulkan pertanyaan tentang pengendalian harga dan keandalan sistem diskon otomatis.

Penawaran Teknologi Black Friday Awal

Meskipun Black Friday resmi akan dimulai, pengecer seperti Best Buy telah meluncurkan penawaran awal untuk produk teknologi populer. Dell juga telah menurunkan harga laptop premium menjadi $500 untuk waktu terbatas. Tren ini menunjukkan bagaimana musim belanja semakin meluas lebih dari satu hari, berubah menjadi peristiwa fluktuasi penjualan selama sebulan penuh.

Pengembangan AI di Amazon Sedang Dalam Pengawasan

Amazon menghadapi reaksi internal atas pendekatan agresifnya terhadap pengembangan kecerdasan buatan. Sebuah petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 1.000 karyawan Amazon Employees for Climate Justice mengungkapkan “keprihatinan serius” terhadap peluncuran alat AI yang cepat oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan meningkatnya kegelisahan di kalangan pekerja mengenai implikasi etika dan operasional AI dalam perusahaan.

Usaha AI Baru Bezos Berkembang

Usaha AI baru Jeff Bezos, Project Prometheus, diam-diam telah mengakuisisi startup komputasi agen, General Agents, sebagai bagian dari ekspansinya. Dengan pendanaan lebih dari $6 miliar dan tim yang terus bertambah yang terdiri dari 100+ karyawan, Project Prometheus muncul sebagai pemain utama dalam lanskap AI, meskipun sebagian besar operasinya masih belum jelas.

Sistem Keamanan Bertenaga AI Amazon

Amazon juga mengerahkan agen AI khusus untuk berburu bug secara mendalam. Sistem Analisis Ancaman Otonom, yang lahir dari hackathon internal, memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi kerentanan dan menyarankan perbaikan di seluruh platform perusahaan. Inisiatif ini menggarisbawahi semakin besarnya ketergantungan pada AI untuk keamanan siber dan efisiensi operasional internal.

Permata Permainan Tersembunyi dan Penjualan Perlengkapan Luar Ruangan

Selain rilisan besar, beberapa video game yang kurang dikenal – termasuk Blippo+, Sektori, dan Dispatch – telah muncul sebagai judul yang menonjol tahun ini. Sementara itu, pengecer menawarkan diskon besar untuk perlengkapan luar ruangan, mulai dari tenda hingga pakaian wol merino, sehingga mendorong konsumen untuk bersiap menghadapi petualangan tahun depan.

Black Friday 2025 bukan hanya soal diskon. Ini adalah mikrokosmos dari tren yang lebih besar dalam pengembangan teknologi, ritel, dan AI. Mulai dari penjualan yang tidak disengaja hingga masalah etika internal, musim belanja tahun ini mengungkap kompleksitas mendasar dari lanskap komersial yang berkembang pesat.