Bulan-bulan terakhir tahun 2025 membawa banyak perkembangan dalam eksplorasi ruang angkasa, ilmu iklim, AI, dan bahkan energi nuklir. Dari mengonfirmasi asal muasal komet misterius hingga terobosan dalam kecerdasan buatan, berikut adalah uraian kisah-kisah paling signifikan.
Pembongkaran Luar Angkasa dan Tontonan Kosmik
NASA telah secara resmi mengesampingkan keterlibatan alien dalam lintasan komet 3I/ATLAS, menepis spekulasi selama berminggu-minggu. Sementara itu, para pengamat bintang dapat menantikan hujan meteor Ursids, yang terakhir tahun ini, dengan kondisi pengamatan ideal di sebagian besar wilayah AS karena tidak adanya cahaya bulan.
Krisis Iklim: Antartika dan Naiknya Laut
Lapisan Es Antartika Barat masih menjadi perhatian penting karena menampung cukup air untuk menaikkan permukaan laut global sebesar 5 meter. Waktu pasti terjadinya keruntuhan ini masih belum dapat dipastikan, namun ancamannya nyata dan memerlukan perhatian. Hal ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan strategi mitigasi iklim, karena kenaikan permukaan air laut sekecil apa pun akan menggusur populasi dan mengganggu stabilitas infrastruktur pesisir.
Keamanan Penerbangan Luar Angkasa dan Kebangkitan Tenaga Nuklir
Program Starliner Boeing menghadapi kemunduran, dengan NASA menerapkan protokol pengujian yang lebih ketat setelah kegagalan fungsi menyebabkan astronot terdampar di ISS. Langkah ini memprioritaskan keselamatan kru, tetapi menyoroti risiko yang melekat pada penerbangan luar angkasa manusia. Di Bumi, Google mendorong pembukaan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir Iowa untuk memberi daya pada pusat datanya, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai cuaca ekstrem dan keselamatan reaktor di wilayah yang rentan terhadap tornado.
Inovasi Nuklir dan Perlombaan Senjata Rusia
Valar Atomics mengklaim sebagai startup nuklir pertama yang mencapai kondisi kritis, dibantu oleh program percontohan pemerintahan Trump. Perkembangan ini menggarisbawahi kebangkitan energi nuklir, meskipun dengan keterlibatan sektor swasta. Sebaliknya, program “mega rudal” yang dibanggakan Rusia terus mengalami kegagalan, sehingga menimbulkan keraguan terhadap kemampuan pencegahannya.
Masa Depan Kedokteran dan Kecerdasan Buatan
Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa penyakit Parkinson mungkin terkait dengan faktor lingkungan dan bukan penyebab genetik semata, sehingga berpotensi merevolusi pendekatan pengobatan. Pada saat yang sama, AI membuat kemajuan pesat: model baru, V-JEPA, kini dapat memahami fisika dunia nyata dengan menganalisis video biasa. Yang lebih menakjubkan lagi, model-model bahasa besar menunjukkan kemampuan “metalinguistik”, yang sesuai dengan keahlian manusia dalam analisis bahasa. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar tentang apa artinya menjadi manusia di zaman di mana mesin dapat memanipulasi dan memahami bahasa pada tingkat yang begitu tinggi.
Kesimpulan: Pada akhir tahun 2025 terjadi konvergensi tren teknologi, lingkungan hidup, dan geopolitik. Dari eksplorasi luar angkasa hingga terobosan AI, laju perubahan terus meningkat, memaksa umat manusia untuk menghadapi peluang dan risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa tahun ke depan kemungkinan besar akan bergantung pada bagaimana kita mengelola perkembangan ini secara bertanggung jawab.






















