Rantai Minuman Tiongkok Menantang Pasar AS

11

Merek minuman lokal asal Tiongkok – Luckin Coffee, HeyTea, dan Chagee – berekspansi dengan cepat ke pasar AS, bersaing langsung dengan raksasa yang sudah mapan seperti Starbucks. Jaringan ini menghadirkan budaya minuman baru yang berfokus pada kecepatan, pemesanan berbasis aplikasi, dan citarasa khas, sementara Starbucks menghadapi tantangan internal, termasuk penutupan toko, PHK, dan pemogokan yang dipimpin serikat pekerja. Ekspansi ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap kopi dan teh global.

Bangkitnya Pemesanan yang Memprioritaskan Aplikasi

Luckin Coffee, jaringan kedai kopi terbesar di Tiongkok dengan lebih dari 26.000 toko di seluruh dunia, memimpin dalam hal ini. Pos-pos terdepannya di AS, terutama di Manhattan, menekankan pemesanan berbasis aplikasi, sehingga meminimalkan interaksi manusia. Pelanggan mengunduh aplikasi Luckin, di mana pengguna baru dapat membeli minuman pertama mereka seharga $1,99. Pesanan dilakukan secara digital, dan barista menyiapkan minuman secara diam-diam, meninggalkan minuman yang sudah jadi di konter agar pelanggan dapat mengambilnya sendiri. Sistem ini mengutamakan efisiensi dibandingkan layanan pelanggan tradisional.

Pengalaman Minuman Berbeda

HeyTea, merek Tiongkok terkemuka lainnya, menawarkan pendekatan berbeda. Tokonya di Brooklyn dilengkapi monitor yang menampilkan pesanan siap diambil, yang mengharuskan pelanggan berinteraksi dengan barista untuk mengambil minuman mereka. HeyTea dikabarkan menggunakan bahan-bahan berkualitas lebih tinggi di AS dibandingkan di Tiongkok, sehingga menghasilkan aroma teh yang lebih kuat bahkan dapat dideteksi dari etalase terdekat.

Pendekatan Premium Chagee

Chagee, yang didirikan pada tahun 2017 dengan lebih dari 7.000 toko, termasuk 200 toko di luar Tiongkok, bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih ramah. Berbeda dengan layanan minimalis Luckin, toko Chagee dirancang sebagai ruang yang nyaman untuk bekerja, belajar, atau bersosialisasi. Terlepas dari suasananya, poin harga tetap kompetitif dengan jaringan lainnya.

Konteks dan Implikasi

Ekspansi merek-merek Tiongkok ini ke Amerika mencerminkan tren persaingan global yang lebih luas dalam industri minuman. Starbucks, meski masih dominan, menghadapi tekanan yang semakin besar baik dari pesaing domestik maupun internasional. Model yang mengutamakan aplikasi yang diadopsi oleh Luckin merupakan contoh pendekatan berbasis teknologi terhadap layanan pelanggan, yang berpotensi membentuk kembali ekspektasi konsumen. Keberhasilan rantai ini akan bergantung pada adaptasi terhadap preferensi lokal sambil mempertahankan kekuatan inti mereka.

Waktu yang tepat untuk melakukan ekspansi ini sangatlah penting, karena Starbucks menghadapi tantangan internal dan perselisihan perburuhan. Masuknya pesaing baru dapat semakin mengganggu pasar, memaksa pemain lama untuk berinovasi atau berisiko kehilangan pangsa pasar. Implikasi jangka panjang dari tren ini masih belum terlihat, namun kedatangan jaringan minuman asal Tiongkok menandakan era baru dalam lanskap kopi dan teh di AS.